Harian Aku : Equilibrium

Leave a Comment



Sore, November 2014

Surya. Mata. Binar.
Matahari tampak menunggu gilirannya dengan rembulan. Aku pun menunggu giliranku dengan diam.
 "Giliran untuk apa?" Gumamku dalam hati.
Aku bingung. Selalu bingung. Terus bingung. Membingungkan. Lupakan.

Beraktivitas seperti hari kemarin dan kemarin dari kemarinnya lagi, tetap dengan keceriaan akan indahnya hari esok dan esok dari esoknya lagi. Menjauh dari kemarin dan mendekat pada esok, itulah aku sekarang. Berjalan lalui langkah untuk tapaki langkah baru, itulah aku sekarang. Hari inilah, itulah aku sekarang.

Seperti biasanya, kelas riuh dengan nyanyian kata penghuninya. Aku giat berkutat dengan akuntansi, tak berbeda dengan penghuni kelas lainnya. Pa bagas, dosen kesayangan kami hari ini tidak dapat masuk, tetapi kedatangan beliau tergantikan dengan tugasnya yang amburegul ameseyu bahrelway bahrelway. Nikmati sajalah pikirku.

Sepulang menimba ilmu, aku sempatkan pergi ke kantin. Sekedar membeli bungkusan "Sari Roti" dan Botol "Aqua" lalu pergi dengan sendiri. Meninggalkan apa yang terjadi hari ini, pada diri dan angan. Ini untuk pertama kalinya rasa bersalah mencecar keyakinan. Meski sepenuhnya aku yakin dengan apa yang meyakini keyakinanku. Apa mungkin aku sudah tidak yakin?

Hari ini aku hilang seketika. Merasa hina didepan kekuatan dan merasa juara dalam ketidakberdayaan. Rasa ampun saat ini tak berdaya. Mati ditelan bumi, hilang berbekas bintang, secercah cahaya kecil yang selalu aku coba raih. Hingga sekarang pun tak nampak bintang di tanganku atau bahkan mendekat dalam pandang, justru hilang tak terbilang tak berbilang tanpa bilang-bilang.

Sore kala November membawaku pada satu titik. Titik yang membawaku mendekati equilibrium antara kehidupan dan kematian. Titik yang membawaku pada apa yang harusnya kupandang bukan kukhayal. Titik yang menjadikan ketidakberdayaan menjadi sebuah kekuatan.

Akhirnya, sore ini menjadi lembayung kesedihan.
Akhirnya, sore ini menjadi fajar kebahagiaan.










0 komentar:

Posting Komentar